Tantangan Utama Para Pendaki Rinjani

Gunung Rinjani terkenal dengan trek menuju puncak yang cukup menantang. Nah, salah satu spot yang paling ikonik di antara para pendaki adalah Letter E.

Bisa dibilang, Letter E inilah alasan Gunung Rinjani punya medan yang super sulit. Memangnya, kenapa disebut demikian, dan apa saja yang akan kamu temui di sana? Yuk, kita kenalan di sini!

Asal-usul di Balik Nama Letter E Rinjani

Nama Letter E muncul karena bentuk jalur meliuk-liuk di tebing curam sekitar Gunung Rinjani mirip huruf “E” kalau dilihat dari atas. Letaknya berada di jalur menuju puncak Rinjani, biasanya setelah kamu melewati Pos Plawangan Sembalun.

Kalau kamu tanya ke para pendaki yang sudah pernah lewat sini, hampir semuanya sepakat bahwa Letter E bukan jalur main-main. Pertama, kondisi geografisnya cukup ekstrem. Tanahnya berpasir dan berbatu, sehingga kakimu bakal gampang merosot. Selain itu, lebar jalannya hanya cukup untuk satu orang.

Terus, posisi Letter E berada di ketinggian lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut. Artinya, udara tipis dan oksigen makin sedikit, sehingga bikin napas cepat ngos-ngosan. 

Belum lagi, ada juga embusan angin gunung yang bisa tiba-tiba kencang dan bikin kamu oleng. Bahaya lainnya adalah potensi guguran batu dari atas, terutama kalau ada pendaki yang tanpa sengaja menginjak batu lepas.

Pemandangan Indah di Sekitar Letter E Rinjani

Meski menantang, kamu akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indah selama melewati Letter E. Dari jalur ini, kamu bisa melihat hamparan awan yang seolah berada tepat di bawah kaki. Kadang, saat cuaca cerah, puncak Gunung Rinjani terlihat samar di kejauhan.

Kalau menoleh ke arah danau, kamu bisa melihat Segara Anak, danau kawah biru yang jadi ikon Rinjani. Kontras antara tebing gersang, danau biru, dan langit luas benar-benar memanjakan mata. 

Banyak pendaki bilang, pemandangan di sekitar Letter E membuat rasa takut mereka sedikit berkurang. Meski jantung dag-dig-dug, hati tetap dibuat kagum oleh panorama alam yang nggak ada duanya.

Tips Melintasi Letter E Gunung Rinjani dengan Aman

1. Pastikan Tubuhmu Sedang Fit

Persiapan paling utama sebelum mendaki Gunung Rinjani, apalagi melewati Letter E, adalah kondisi tubuh. Soalnya, kalau badan lagi kurang fit, jalur ini bisa terasa tiga kali lebih berat. Di ketinggian, udara tipis bikin napas cepat ngos-ngosan, jadi stamina benar-benar harus dijaga.

Kamu bisa mulai dengan latihan fisik beberapa minggu sebelum naik gunung. Jogging, hiking ringan, atau olahraga kardio lainnya sangat membantu meningkatkan daya tahan. Selain itu, jangan lupa istirahat yang cukup sehari sebelum pendakian.

2. Kenakan Sepatu yang Tepat

Sepatu gunung dengan sol yang kuat dan anti-slip adalah teman terbaikmu. Sebab, jalur di Letter E didominasi pasir vulkanik bercampur kerikil. Kalau sepatu licin, risiko terpeleset makin tinggi.

Sepatu yang menutup mata kaki juga lebih direkomendasikan karena bisa melindungi pergelangan dari cedera. Biar kaki lebih nyaman dan terbiasa, sebaiknya, gunakan sepatu yang sudah sering dipakai untuk latihan fisik.

3. Ambil Langkah Pendek dan Mantap 

Saat melintasi Letter E Gunung Rinjani, jangan terburu-buru. Sebaliknya, pastikan langkahmu pendek tapi mantap dengan berfokus pada pijakan. Langkah yang kecil justru lebih aman dibandingkan melompat jauh, karena permukaan tanah sering licin dan gampang amblas.

Di titik tertentu, kamu sangat disarankan menggunakan trekking pole. Alat ini bisa jadi penyeimbang tubuh, apalagi kalau kamu mulai merasa goyah. Selain itu, trekking pole juga membantu mengurangi tekanan pada lutut yang sering terasa berat di jalur menanjak.

4. Waspada Terhadap Guguran Batu

Terkadang, batu di jalur Letter E Rinjani bisa lepas karena angin atau akibat pijakan pendaki di atasmu. Karena itu, selalu jaga jarak aman dengan pendaki lain. Jangan terlalu rapat supaya punya cukup waktu buat menghindar kalau ada batu meluncur turun.

Selain itu, jangan asal menginjak batu yang terlihat menonjol. Banyak batu di Gunung Rinjani yang rapuh, dan sekali diinjak bisa langsung bergulir ke bawah. Kalau kamu ragu, lebih baik pilih pijakan tanah yang padat.

 

5. Bergantian dengan Hiker Lain

Jalur Letter E itu lumayan sempit, dan sering kali hanya cukup untuk satu orang dalam satu arah. Kalau ketemu rombongan dari arah berlawanan, jangan panik. Biasanya, para pendaki akan saling memberi jalan dengan bergantian.

Kamu bisa bilang pelan tapi jelas, misalnya, “Silakan duluan.” Dengan begitu, semua bisa merasa nyaman. Jangan memaksakan diri untuk terus jalan kalau jalurnya sempit. Ingat, keselamatan jauh lebih penting daripada kecepatan.

6. Ikuti Instruksi Pemandu

Kalau kamu mendaki dengan guide lokal, dengarkan instruksi mereka baik-baik. Para pemandu sudah sangat hafal karakter jalur, termasuk titik-titik paling berbahaya di Letter E. Dengan kata lain, mereka tahu kapan harus berhenti, kapan lebih baik menunggu, dan jalur mana yang paling aman dilewati.

Taklukkan Puncak Rinjani dengan Paket Praktis dari Bobocabin!

Merasa percaya diri dengan kemampuan dan pengalaman hiking kamu? Kalau kamu lagi cari paket lengkap untuk mempermudah persiapan mendaki puncak Gunung Rinjani dan melewati Letter E, kamu bisa nginap di Bobocabin Gunung Rinjani! 

Bobocabin Gunung Rinjani menawarkan paket hiking yang bisa kamu pilih durasinya sesuai kebutuhan, mulai dari 2 hari sampai 4 hari. Apa pun pilihanmu, semuanya sudah lengkap dengan pemandu, porter, peralatan medis, transportasi, tenda, sleeping bag, makanan berat, snack, serta air minum. Untuk harganya, kamu bisa lihat detailnya di halaman ini.

Dengan begitu, kamu cukup menyiapkan pakaian hangat, sepatu terbaikmu, dan trekking pole untuk bisa melewati jalur menantang menuju puncak Gunung Rinjani. Gimana, jadinya lebih praktis, kan?

Kamu bisa memesan paket tersebut dengan download aplikasi Bobobox dan reservasi Cabin dari jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan biar kamu dapat harga paling hemat serta slot kegiatan!

 

Featured Photo: ROMAN ODINTSOV via Pexels